“Awalnya saya sempat gentar sekaligus takut,” ungkap Yona Roline ketika Pendeta Tommy Elim menghubunginya.
Pdt Tommy menyapa Yona untuk memasukkan namanya sebagai salah satu calon anggota majelis GKY BSD dalam pemilihan yang dilakukan pada 2024.


“Saya sempat bergumul. Saya bisa nggak ya? Tapi, ah…kan belum tentu terpilih,” pikir Yona mencoba menenangkan rasa galaunya ketika namanya ada dalam daftar calon anggota majelis.
Suatu siang, ketika Yona sedang dalam perjalanan dalam mobil, telepon selulernya berbunyi. Rupanya Guru Injil Wendy menghubunginya untuk mengabarkan bahwa dirinya terpilih sebagai majelis. “Saya pun bengong,” kata Yona.
Meski demikian, ketika namanya dimasukkan dalam daftr calon majelis, dia sudah berdialog intens dengan Tuhan. “Kalau memang Tuhan punya rencana untuk berkarya melalui saya sebagai anggota majelis, saya akan setia menjalankan pelayanan ini.”


Yona meyakini bahwa tidak ada yang kebetulan dalam pelayanan bagi Tuhan. “Saya seharusnya justru sangat bersyukur kalau Tuhan mau memakai saya untuk berkarya bagi-Nya.”
Yona ditetapkan sebagai majelis untuk Komisi Anak Sekolah Minggu. “Tugas saya sebagai penghubung untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan di Sekolah Minggu (SM) dalam rapat-rapat majelis.” Yona juga bekerjasama erat dengan GI Nadia sebagai Pembina SM.
Sarjana Desain Interior dari Universitas Pelita Harapan dan Master Konseling dari Sekolah Tinggi Teologi Reformed Indonesia ini mencoba menjalani perannya dengan sepenuh hati. “Saya terus mengingatkan diri saya sendiri supaya tidak sampai melakukan apa yang tidak berkenan bagi Tuhan; jangan sampai kehadiran saya menjadi batu sandungan.”
Semula, Yona sempat berpikir rapat majelis yang cukup panjang akan terasa menegangkan dan membosankan. “Ternyata, setelah saya jalani, suasananya sangat menyenangkan.”
Yona dipercaya membidangi pelayanan SM bukan tanpa alasan yang kuat. Sejak remaja, Yona sudah menjalani pelayanan di SM dengan setia. Di usia 17 tahun, dia sudah aktif menjadi guru SM. “Ketika bergabung jadi guru SM, saya banyak dibimbing oleh GI Fify Widjaja.” Dia terus setia menjalani perannya sebagai guru SM hingga usianya menapak awal 40 tahun.


Selain di GKY BSD, Yona juga aktif melayani di kelompok bina iman Domba Kristus di Gading Serpong. Dia menjadi salah satu guru juga sebagai konselor dalam pembinaan iman anak-anak dan keluarga yang dilayani oleh lembaga pelayanan ini.
Dara kelahiran Jakarta, November 1983 ini menikah dengan Rovi yang dulu sama-sama belajar di SD dan SMP Strada Slamet Riyadi di Perum Karawaci. Mereka dikaruniai seorang putra, Gryffin, yang saat ini berusia enam tahun. Tentu saja, Gryffin sudah bergabung dan aktif ikut SM di GKY BSD.


Dunia anak-anak memang demikian dekat dengan hati dan pikiran Yona. Dengan talentanya di bidang musik, Yona sudah menciptakan sekitar 30 lagu anak-anak. Sebagian sudah disajikan dalam bentuk video klip di kanal Youtube dengan akun “Gryffin’s Mom”. Lagu-lagu yang ia ciptakan sebagian sangat cocok untuk lingkungan SM dan sebagian lagi ditujukan untuk anak-anak Indonesia secara umum. Beberapa judul lagu karyanya: Ada Kabar Sukacita, Jiwaku Aman di Tangan Tuhan, Tubuhku Dicipta dengan Istimewa, Kita Anak Indonesia, Perhatikan Perkataanmu, dan Anak Hebat (Tidak Bully).
Bisa jadi, beberapa tahun ke depan, lagu-lagu karya Yona akan ikut menyemarakkan dan memperkaya hidup anak-anak SM di berbagai kota di Indonesia. Dan lagu-lagunya dengan tema yang lebih umum bisa saja ikut membentuk nilai-nilai hidup dan jadi tuntunan bagi anak-anak Indonesia.


Yona meyakini pelayanan bagi anak-anak punya peran sangat signifikan bagi perkembangan dan masa depan mereka. “Kita tidak boleh asal-asalan dan salah dalam mengajar mereka; semua yang kita sampaikan harus kita persiapkan dengan sangat hati-hati,” tandasnya. “Kalau salah, bisa jadi itu akan terus mereka bawa hingga dewasa nanti.”


Sukacita Yona adalah ketika anak-anak yang pernah dia dampingi di SM terus bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang memuliakan nama Tuhan. “Salah satu murid saya dulu, sekarang bahkan sudah aktif bergabung dalam tim guru SM.”
No Comment! Be the first one.