Awal Agustus lalu, saya berkesempatan berbincang dengan GI Nadia Gunawan, Pembina Sekolah Minggu GKY BSD. Dalam obrolan singkat dan hangat tersebut, ia menyampaikan visi, peran, dan harapannya terhadap pelayanan anak di gereja.
Visi: Menjadi Serupa Kristus dalam Kehidupan Sehari-hari
GI Nadia menjelaskan bahwa Sekolah Minggu GKY BSD tidak memiliki visi tersendiri, tetapi seluruh pelayanannya sejalan dengan visi gereja secara keseluruhan, yaitu menjadi serupa dengan Kristus atau Christlikeness.


Penerapan visi ini dilakukan melalui rencana pengajaran di kelas kecil. Salah satu bagiannya yang disebut Took, mendorong para guru untuk membagikan pengalaman pribadi mereka bersama Tuhan. Tujuannya agar anak-anak tidak hanya belajar tentang iman dari teori, tetapi juga melihat teladan nyata melalui kisah hidup guru mereka.
Peran Sekolah Minggu dalam Pertumbuhan Iman Anak
Menjawab pertanyaan seputar relevansi pelayanan anak saat ini, GI Nadia menegaskan bahwa Sekolah Minggu memiliki peran yang sangat penting. Saat ini sedang dirancang sebuah aktivitas kelas besar yang akan diberikan setiap minggu untuk mendukung proses belajar anak-anak.
Selain itu, sedang dipersiapkan juga buku devosi yang disesuaikan dengan usia anak. Saat ini, anak-anak sudah dibiasakan mempelajari satu ayat setiap minggu di rumah sebagai bagian dari membentuk kebiasaan rohani secara pribadi.
Selain itu, ada sejumlah inisiatif yang juga sedang dikembangkan, termasuk pelayanan melalui media sosial. Hal ini bermula ketika ada orang tua yang mencari informasi tentang ibadah berbahasa Inggris dan menemukannya di Instagram GKY BSD. Dari situ terlihat bahwa media sosial memiliki potensi besar untuk menjangkau lebih banyak keluarga.
Kemudian program lainnya adalah visitasi kepada anak-anak dan orang tua agar mereka merasa diperhatikan dan menjadi bagian dari keluarga besar Sekolah Minggu. Di sisi lain, GI Nadia juga sedang berusaha menjembatani hubungan antara guru junior dan guru senior. Terkadang muncul beberapa perbedaan pendekatan, tetapi dengan upaya saling memahami diharapkan akan tercipta kerjasama yang solid di antara para pelayan.
Harapan untuk Masa Depan Pelayanan Anak
GI Nadia menyampaikan keinginannya agar pelayanan anak dapat berjalan lebih erat bersama para orang tua. Ia berharap para orang tua semakin terbuka dalam membagikan kondisi anak-anak mereka, terutama bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Pelayanan bagi anak-anak berkebutuhan khusus sedang dikembangkan dengan dukungan dari Laoshi Maria yang juga seorang konselor dan berpengalaman di bidang ini. Harapannya, para guru dapat membangun kepercayaan dengan orang tua sehingga pelayanan anak dapat dilakukan secara utuh dan penuh kasih.
Pesan Bagi Jemaat yang Terpanggil Melayani
Ketika ditanya mengenai pesan untuk jemaat yang ingin melayani, GI Nadia mengakui bahwa pelayanan anak tidaklah mudah. Selain menghadapi anak-anak, pelayan juga harus menjalin hubungan baik dengan para orang tua.
Namun ia menegaskan bahwa siapa pun yang memiliki hati untuk anak-anak dan bersedia berkomitmen sangat dipersilakan untuk bergabung. Setiap pelayan tidak akan berjalan sendiri karena ada tim yang saling mendukung dan melayani bersama.
GI Nadia membuka diri untuk dihubungi oleh siapa saja yang merasa terpanggil. Mereka akan disambut dengan penuh sukacita oleh tim pelayanan Sekolah Minggu.
GI Nadia Gunawan lahir di Bali, 21 Desember 1999.
Ia menyelesaikan studi teologinya di Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang.
Sebelum ditugaskan di GKY BSD pada April 2024 dan bertanggung jawab sebagai pembina Sekolah Minggu,
GI Nadia telah menjalankan tugas pelayanan di:
• GKI Emaus (weekend)
• GKT Denpasar (weekend)
• GSRI KB (praktek dua bulan)
• Pelayanan anak STT SAAT (praktek dua bulan)
• GKA Elyon Pregolan Bunder (praktek setahun)